admin@dialogika.co +62 851 6299 2597
 Self-Esteem, Rasa Percaya Diri

Pengaruh Self-Esteem terhadap Cara Kita Berbicara

Self-Esteem, Rasa Percaya Diri - Apakah kamu pernah merasa sudah menyiapkan kata-kata dengan matang, tapi begitu bicara, suaramu terdengar ragu-ragu atau terlalu pelan? Atau mungkin kamu sering menahan diri untuk tidak berbicara karena takut salah, takut dihakimi, atau merasa pendapatmu tidak cukup penting? Hal ini terjadi bukan karena kurangnya kemampuan berbicara, melainkan disebabkan oleh self-esteem, yaitu cara kita memandang dan menghargai diri sendiri.

Self-esteem memiliki peran yang besar dalam komunikasi. Seseorang dengan kepercayaan diri yang tinggi akan mempu berbicara dengan tenang, jelas,dan penuh keyakinan. Sebaliknya, ketika self-esteem rendah, cara berbicara pun akan sering dipenuhi dengan rasa takut, gugup, atau bahkan cenderung defensif. Masalahnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa akar dari kesulitan berbicara dengan percaya diri bukan terletak pada kemampuan verbal, tapi pada cara menilai diri sendiri.

  • Key Takeaways
  • Self-esteem memengaruhi cara seseorang menyampaikan pesan.
  • Rasa percaya diri lahir dari penerimaan diri, bukan kesempurnaan.
  • Ubah pikiran negatif dengan self-talk yang membangun.
  • Latihan kecil secara konsisten membentuk kebiasaan positif.
  • Komunikasi yang kuat dimulai dari keyakinan pada diri sendiri.
           

Apa itu Self-Esteem?

Self-esteem adalah cara seseorang menilai dan menghargai dirinya sendiri, sejauh mana kita merasa layak, mampu, dan pantas untuk didengar maupun dihargai. Bukan sekadar rasa percaya diri di permukaan, melainan pondasi dalam membentuk cara kita berpikir, bersikap, dan beriterakasi dengan orang lain.

 

Orang dengan self-esteem tinggi akan mampu melihat dirinya secara realistis. Mereka akan mengakui kelebihan tanpa adanya kesombongan, menerima kekuranga tanpa merendahkan diri. Mereka juga tidak akan mudah goyah oleh kritik, karena mengetahui nilai dirinya tidak bergantung pada validasi orang lain. Sebaliknya, apabila self-esteem yang rendah membuat seseorang ragu mengabil peran, takut bicara, atau terlalu keras menilai diri sendiri.

 

Dalam konteks komunikasi, self-esteem berpengauh langsung pada cara kita mengekspresikan diri. Saat kita merasa cukup berharga, suara menjadi lebih stabil, pilihan kata lebih jelas, dan pesan tersampaikan dengan yakin. Namun, ketika kita meragukan diri sendiri, kalimat yang keluar dari mulut kita akan otomatis akan terlihat ragu, terbata, atau terlalu defensif. Maka dari itu, memahami dan membangun self-esteem bukan hanya soal perasaan, tapi juga tentang bagaimana kita menunjukkan diri kepada dunia.

Rasa Tidak Percaya Diri yang Menghambat Komunikasi

Rendahnya self-esteem bisa menjadi hambatan besar dalam berkomunikasi, baik di lingkungan kerja, pertemann, maupun hubungan pribadi. Orang yang memiliki pandangan negatif terhadap dirinya cenderung berbicara dengan intonasi ragu-ragu, menghindari kontak mata, atau bahkan terlalu banyak meminta maaf saat berbicara. Mereka lebih fokus pada bagaimana mereka terdengar daripada pada pesan yang ingin disampaikan.


Dalam jangka panjang, hal ini bisa menurunkan keefektifan komunikasi dan akan menimbulkan kesalahpahaman. Rekan kerja bisa menganggap kita tidak kompeten, teman merasa kita tidak terbuka, atau atasan melihat kita tidak punya inisiatif. Padahal, semua itu bisa jadi hanya karena self-esteem yang masih rendah.

Tingkatkan Self-Esteem agar Bicara Lebih Meyakinkan

Agar bisa berbicara dengan percaya diri kita perlu membangun self-esteem. Ini bukan berarti menjadi sombong atau merasa lebih baik dari orang lain, melainkan untuk menghargai diri sendiri dengan realistis, menerima kekuranga dan kelebihan dengan lapang dada.  Terdapat beberapa cara sedehana yang bisa kamu lakukan untuk mulai membangun self-esteem dan meningkatkan cara bicara, yaitu:

1. Kenali dan hargai dirimu sendiri

Sadari bahwa setiap orang memiliki nilai unik, termasuk kamu. Tidak ada dua orang yang benar-benar sama, dari segi pengalaman, cara berpikir, dan perjalanan hidup akan membentuk keunikan yang tidak bisa dibandingkan. Saat kamu terus membandingkan diri dengan orang lain, kamu hanya akan menanam rasa kurang dalam diri sendiri. Sebaliknya, belajar menerima diri apa adanya akan membuatmulebih damai, dandari kedamaian itulah muncul keberanian untuk berbicara dengan jujur dan terbuka.

2. Ubah dialog internal negatif

Kita semua pasti punya suara kecil di kepala yang seringkali mengkritik diri sendiri, seperti "Aku pasti salah ngomong," atau "Orang lain jauh lebih pintar dari aku." Pikiran-pikiran inilah yang bisa menghambat kemampuan bicara dengan percaya diri. Coba ubah dialog itu menjadi afiemasi positif seperti, "Aku punya hal berharga untuk disampaikan," atau "Aku mungkin gugup, tapi aku yakin aku mampu." Karena cara berbicara dengan diri sendiri juga akan mempengaruhi cara kamu berbicara kepada orang lain.

3. Latih berbicara di lingkungan aman

Rasa percaya diri itu tidak muncul dalamsemalam,hal ini juga butuh latihan. Mulailah dengan lingkungan yang membuatmu merasa aman, seperti keluarga, teman dekat, atau bahkan berbicara di depan cermin. Ketika kamu terbiasa mendengar suaramu sendiri, perlahan rasa canggung akan berkurang.

4. Pehatikan postur dan bahasa tubuh

Bahasa tubuh adalah komunikasi tanpa kata. Tubuh yang tegak, bahu terbuka, dan kontak mata yang terjaga akan memunculkan kesan percaya diri bahkan sebelum kamu mulai berbicara. Ketika tubuhmu menunjukkan keyakinan, otak akan ikut percaya bahwa kamu memang yakin.

5. Rayakan keberhasilan kecil

Setiap langkah maju patut diapresiasi, sekecil apapun itu. Jangan pernah abaikan pencapaian kecil, karena disitulah self-esteem dibangun. Beri dirimu pujian, nikmati prosesnya, dan sadari bahwa setiap usaha untuk menjadi lebih percaya diri adalah langkah besar menuju versi terbaikmu.


Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan tersebut secara konsisten, perlahan tapi pasti kamu akan melihat perubahan yang nyata, bukan hanya pada cara kamu berbicara, tapi juga pada cara kamu memandang diri sendiri.

Menawar, negosiasi, murah

Tanya Aja Dulu

Susah dan Gugup Ngomong di Depan Umum? Konsul Aja Dulu

Tanya Admin


Penutup

Rasa percaya diri saat berbicara tidak hanya ditentukan seberapa banyak kata yang kamu ucapkan, tetapi oleh bagaimana kamu memandang dirimu sendiri. Self-esteem yang sehat menjadi fondasi dari cara kita berkomunikasi, karena ketika kita yakin pada nilai da kemampuan diri, setiap kata yang keluar akan terasa lebih meyakinkan dan penuh makna. Sebaliknya, rendahnya rasa percaya diri akan membuat pesan yang baik kehilangan kekuatannya, hanya karena disampaikan dengan ragu-ragu.


Membangun self-esteem bukan tentang menjadi sempurna, melainkan tentang menerima diri dengan segala kelebihan dan kekurangan. Mulai hari ini, cobalah untuk berbicara dengan keberanian, bukan karena kamu harus terlihat hebat, tetapi kaena kamu tahu bahwa suaramu layak untuk didengar. Setiap kalimat yang kamu ucapkan adalah refleksi dari keyakinan dirimu sendiri. Jadikan setiap percakapan sebagai ruang untuk tumbuh, bukan untuk dihakimi.

Gambar kak Galuh Karnia Sasmitya

Galuh Karnia Sasmitya

Keberhasilan berasal dari percaya pada diri sendiri, semangat!

Writer Notes

Notes

Tulisan ini dibuat untuk mengingatkan bahwa berbicara dengan percaya diri bukan tentang tampil sempurna, tetapi tentang menerima dan menghargai diri sendiri. Suara yang jujur berasal dari keyakinan dalam hati. Saat kamu berdamai dengan dirimu sendiri, setiap kata yang keluar akan membawa ketulusan dan kekuatan.

Komentar