
Kalau Traffic Susah Naik di Konten atau Platform Kamu...Mungkin Cara Nulis Personal Branding-nya yang Salah
Personal Branding, Penulisan - Pernahkah kamu merasa bingung saat harus mendeskripsikan diri sendiri secara singkat namun mengena? Entah itu untuk bio di media sosial, profil LinkedIn, perkenalan diri di acara networking, atau bahkan sekadar "tentang saya" di website pribadi? Jika iya, kamu tidak sendirian! Kemampuan merangkai kata untuk membangun personal branding yang kuat memang menjadi aset penting di zaman sekarang. Tapi tenang...selalu ada cara untuk bisa meng-improve diri biar personal branding kamu makin tajam.
- Key Takeaways
- Kebingunan Bangun Personal Branding
- Kenapa Personal Branding Penting
- Personal Branding di Media Sosial
- Cara Menulis Personal Branding
- Usaha Bersaing di Media Sosial
Personal Branding yang Sebenarnya Itu...
- Kesan Pertama
Seringkali, teks inilah yang pertama kali dilihat orang saat "berkenalan" denganmu secara digital maupun profesional.
- Membedakan Diri:
Di tengah persaingan yang ketat, teks personal branding yang kuat membantumu tampil beda.
- Membangun Kepercayaan:
Deskripsi diri yang jelas dan jujur akan membangun kepercayaan.
- Membuka Peluang:
Baik itu peluang karier, kolaborasi, atau koneksi baru
Jadi Gimana Nulis Personal Branding Biar Dilirik Viewer?
Contoh 1: Untuk Profil LinkedIn (Profesional Muda)
- Mengapa Efektif?: Langsung menyebutkan keahlian spesifik (SEO, SEM), menyertakan pencapaian terukur (peningkatan traffic 150%), menunjukkan passion dan komitmen, serta diakhiri dengan ajakan untuk terhubung.
Contoh 2: Untuk Bio Instagram (Kreator Konten/Seniman)
- Mengapa Efektif?: Menggunakan emoji yang relevan untuk menarik perhatian, mendeskripsikan diri dengan istilah yang kreatif (Visual Storyteller), menyebutkan spesialisasi, dan menyertakan ajakan bertindak (call to action) yang jelas dengan tautan portofolio.
Contoh 3: Untuk "Tentang Saya" di Website Pribadi (Penulis/Blogger)
- Mengapa Efektif?: Nada yang ramah dan personal, menjelaskan misi atau tujuan menulis, menyebutkan topik spesifik yang dibahas, dan menambahkan sentuhan personal tentang hobi.
Contoh 4: Elevator Pitch Singkat (Untuk Acara Networking)
- Mengapa Efektif?: Singkat, padat, langsung menyebutkan target audiens (UMKM) dan solusi yang ditawarkan, serta menyampaikan keyakinan atau nilai yang dipegang.
Cara Membuat Teks Personal Branding yang Efektif dan Menarik Perhatian
Kenali Dirimu Lebih Dalam (Refleksi Diri):
- Apa passion terbesarmu?
- Apa keahlian unik yang kamu miliki?
- Apa nilai-nilai yang kamu pegang teguh?
- Apa pencapaian yang paling kamu banggakan?
- Bagaimana teman atau kolegamu mendeskripsikan dirimu?
Tentukan Target Audiens & Tujuan:
- Untuk siapa teks ini kamu tulis? (Rekruter, calon klien, pembaca blog, dll.)
- Apa yang ingin kamu capai dengan teks ini? (Mendapat pekerjaan, proyek, pengikut, dll.)
Rumuskan Value Proposition (Nilai Jual Unik):
- Apa yang membuatmu berbeda?
- Manfaat apa yang bisa kamu tawarkan kepada audiensmu?
Pilih Gaya Bahasa yang Sesuai:
- Apakah kamu ingin terdengar formal, kasual, inspiratif, humoris, atau lainnya? Sesuaikan dengan kepribadianmu dan target audiens.
Tulis Draf Pertama (Jangan Takut Salah!):
- Tuangkan semua idemu. Fokus pada poin-poin utama terlebih dahulu.
Gunakan Kata Kunci yang Relevan:
- Pikirkan kata-kata yang mungkin dicari orang jika mereka membutuhkan seseorang sepertimu.
Buat Singkat, Padat, dan Jelas:
- Orang memiliki rentang perhatian yang pendek. Hindari kalimat bertele-tele.
Sertakan Bukti atau Pencapaian (Jika Perlu):
- Angka atau contoh konkret bisa membuat klaimmu lebih kuat.
Tambahkan Sentuhan Personal:
- Jangan takut menunjukkan sedikit kepribadianmu. Ini membuatmu lebih "manusiawi" dan mudah diingat.
Akhiri dengan Call to Action (Ajakan Bertindak) yang Jelas (Jika Sesuai):
- Contoh: "Mari terhubung!", "Kunjungi portofolio saya", "DM untuk kolaborasi".
Minta Feedback dan Revisi:
- Minta teman atau mentor untuk membaca dan memberikan masukan. Revisi hingga kamu merasa puas.
Perbarui Secara Berkala:
- Personal branding bersifat dinamis. Seiring berkembangnya dirimu, perbarui juga teksmu.

Kesimpulan
"Your personal brand is what people say about you when you’re not in the room." – Jeff Bezos
Writer Notes
Notes
Menulis tentang diri sendiri seringkali lebih sulit daripada menulis tentang hal lain. Kita ingin terlihat kompeten, tapi juga tetap jujur dan membumi. Lewat artikel ini, aku ingin membantu kamu yang masih kesulitan merumuskan teks personal branding. Bukan untuk pencitraan kosong, tapi untuk mengenali dan mengomunikasikan siapa dirimu dengan lebih percaya diri. Semoga kamu bisa menyusun versi terbaik dari dirimu sendiri, dengan kata-kata yang tepat dan suara yang tulus.