admin@dialogika.co +62 851 6299 2597
Tips, Personal Branding, Media Sosial

Cara Membangun Personal Branding di Media Sosial

Tips, Personal Branding, Media Sosial -

Pernah merasa sudah rutin mengunggah konten di Instagram, aktif membuat story, bahkan konsisten membagikan video di TikTok, namun tetap tidak mendapatkan perhatian yang signifikan? Nama pribadi tidak melekat di benak audiens, dan citra diri belum terbentuk dengan jelas.
Situasi tersebut kerap terjadi. Terlebih ketika melihat rekan lain yang hanya sesekali aktif, namun justru lebih dikenal, mendapatkan berbagai peluang kerja, dan sering disebut dalam berbagai forum. Padahal, kualitas dan kemampuan mungkin setara, bahkan lebih baik.


Melalui pengalaman tersebut, disadari bahwa permasalahan bukan terletak pada seberapa sering seseorang membagikan konten, melainkan apakah konten tersebut mampu merepresentasikan siapa dirinya secara autentik dan konsisten.

  • Key Takeaways
  • Personal branding bukan sekadar rajin posting, tapi tentang konsistensi pesan dan citra diri yang ditampilkan.
  • Penting untuk menentukan niche agar dikenal secara spesifik dan relevan.
  • Bangun cerita, bukan hanya pamer hasil.
  • Interaksi adalah bagian penting dari membangun branding.
  • Membangun personal branding adalah proses jangka panjang.



Personal Branding Bukan Sekadar Pencitraan, Tetapi Positioning

Masih banyak yang mengira personal branding sebatas membuat tampilan feed menarik atau membagikan portofolio. Padahal, esensi dari personal branding adalah bagaimana seseorang menyampaikan nilai diri kepada publik secara konsisten dan otentik.
Branding bukan tentang apa yang dikatakan mengenai diri sendiri, melainkan apa yang orang lain pikirkan ketika melihat kehadiran seseorang di media sosia

Mengapa Personal Branding Penting


  • Dunia yang semakin digital: Banyak perekrut mencari tahu latar belakang calon pekerja melalui media sosial sebelum proses wawancara dimulai.
  • Persaingan semakin ketat: Bukan hanya individu yang paling mahir yang akan menonjol, tetapi juga mereka yang tampil paling terlihat dan berkesan.
  • Peluang datang kepada yang terlihat: Banyak kerjaan, kolaborasi, bahkan proyek kreatif yang datang gara-gara orang liat kamu eksis dan jelas positioning-nya

Lima Cara Efektif Membangun Personal Branding di Media Sosial


1. Tentukan Ingin Dikenal Sebagai Apa

Tidak mungkin dikenal dalam semua bidang secara bersamaan. Mulailah dari satu bidang yang dikuasai, misalnya desain grafis, public speaking, manajemen acara, atau keuangan pribadi. Bangun reputasi dari satu hal, kemudian perlahan kembangkan ke bidang lain.
📌 Tips: Tanyakan kepada teman dekat, “Jika menyebut nama saya, hal apa yang langsung terlintas di pikiran?”

2. Konsistensi Bukan Hanya Soal Frekuensi, tetapi Juga Pesan

Tidak perlu mengunggah setiap hari, namun pastikan setiap unggahan mencerminkan nilai dan pesan yang ingin disampaikan. Jika ingin dikenal sebagai pembuat konten edukatif, jangan tiba-tiba berubah menjadi akun hiburan tanpa arah.


3. Bangun Narasi, Bukan Sekadar Galeri

Orang lebih mudah terhubung dengan cerita daripada sekadar melihat hasil akhir. Ceritakan proses, tantangan, dan perkembangan. Misalnya:
"Dulu membuat desain pertama hanya dengan PowerPoint karena belum memahami Photoshop. Sekarang sudah dipercaya menangani proyek dari merek nasional."
Cerita seperti ini terasa lebih relevan dan membangun koneksi emosional dengan audien.


4. Interaksi adalah Investasi

Balas pesan, beri komentar, dan sebut akun-akun yang menjadi inspirasi. Aktivitas ini membangun hubungan dan menunjukkan bahwa keberadaan digital bukan sekadar untuk eksistensi, tetapi juga membentuk komunitas.

5. Pilih Platform yang Tepat untuk Strategi Branding

Setiap platform memiliki karakteristik berbeda:
  • Instagram: Visual dan storytelling
  • TikTok: Cerita pendek dan ringan
  • LinkedIn: Profesional dan karier
  • Twitter/X: Insight singkat dan opini
Pilih platform sesuai dengan tujuan. Tidak semua harus dikuasai sekaligus. Fokus lebih baik daripada menyebar tanpa arah.

Dua Kesalahan Fatal dalam Personal Branding


Membangun Citra yang Tidak Asli
Branding yang palsu akan sulit dipertahankan. Jika tidak sesuai dengan kepribadian dan nilai asli, audiens akan merasakan dibohongi atau ketidakaslian.
Tidak Mengenal Target Audiens
Siapa yang ingin dijangkau? Perekrut? Klien? Mitra kolaborasi? Atau sekadar membangun komunitas? Setiap audiens membutuhkan pendekatan berbeda. Konten harus menjawab kebutuhan mereka secara relevan.




Personal Branding adalah Proyek Jangka Panjang


Tidak ada personal branding yang terbentuk dalam semalam. Membangun kepercayaan dan citra membutuhkan waktu, konsistensi, serta arah yang jelas.
Mulai hari ini mungkin belum terlihat hasilnya. Namun, dalam beberapa bulan ke depan, bisa jadi nama sudah mulai diingat dan direkomendasikan dalam berbagai kesempatan.


Media sosial adalah panggung terbuka. Namun, apakah kehadiran sudah terasa di sana?
Bangun personal branding yang jujur, konsisten, dan memberikan nilai. Tidak perlu menunggu waktu yang “sempurna”. Mulailah dari satu konten, satu cerita, dan satu target audiens.
Karena personal branding yang kuat tidak dibentuk dari tampilan luar yang sempurna, tetapi dari kehadiran yang nyata dan berkesan.






Penutup: Siapa yang Ingin Dikenal di Dunia Digital?


Media sosial adalah panggung terbuka. Namun, apakah kehadiran sudah terasa di sana?
Bangun personal branding yang jujur, konsisten, dan memberikan nilai. Tidak perlu menunggu waktu yang “sempurna”. Mulailah dari satu konten, satu cerita, dan satu target audiens.
Karena personal branding yang kuat tidak dibentuk dari tampilan luar yang sempurna, tetapi dari kehadiran yang nyata dan berkesan.



“Personal branding is about establishing yourself as the go-to person in your field.”


Gambar kak Arsha Haroun Al Rasyid

Arsha Haroun Al Rasyid

Hidup itu singkat, jadi buat setiap momen berarti

Gambar kak Yoga Pangestu

Yoga Pangestu

Jangan takut akan perubahan. Kita mungkin kehilangan sesuatu yang baik, namun kita akan peroleh sesuatu yang lebih baik lagi

Writer Notes

Notes

Awalnya mikir, “Udah sering posting, kok masih aja kayak nggak dianggap?” Ternyata, personal branding tuh bukan soal rame atau estetiknya feed, tapi soal kita mau dikenal sebagai siapa...

Komentar