
Kelihatannya Sepele, Tapi 7 Sikap Ini Bisa Bikin Interviewer Ilfeel!
Kesalahan saat Interview, Tips Lolos Interview Kerja - Pernah gak sih kamu merasa udah jawab semua pertanyaan interview dengan lancer, tapi ujung-ujungnya tetep ditolak? Padahal, kamu yakin banget kalau jawabanmu udah sesuai, pengalaman kerjamu udah relevan, dan setiap persiapanmu juga sudah kamu pastikan tidak ada yang tertinggal. Namun tetap saja, email penolakan yang datang. Kalau pernah, tenang. Kamu nggak sendirian. Banyak kandidat gagal bukan karena mereka nggak kompeten, tapi karena kesalahan kecil yang sering disepelekan. Nah, di artikel ini kita bakal bahas 7 sikap sepele yang sering menjatuhkan kandidat saat interview, plus tips praktis untuk menghindarinya. Siap? Yuk, kita kupas satu-satu.
- Key Takeaways
- Kesan Pertama itu Krusial.
- Detail Kecil Mencerminkan Profesionalitas.
- Latihan Kecil Berdampak Besar.
- Sikap Positif Lebih Berharga dari Jawaban Hafalan
- Etika Sederhana = Respect.
Mengapa Hal Sepele Bisa Menentukan Hasil Interview?
1. Datang Terlalu Mepet (atau Terlalu Awal)
Dampak Terlalu Mepet
- Kandidat kurang bisa mengatur waktu dengan baik.
- Tergesa-gesa, sehingga terlihat tidak siap karena kandidat datang terlambat.
- Membuat HR merasa khawatir jika di dunia kerja mungkin akan lebih tidak disiplin.
Dampak Terlalu Awal
Solusi yang Tepat
- Usahakan datang 10–15 menit sebelum jadwal.
- Jika sampai terlalu awal, gunakan waktu di luar kantor untuk bernapas sejenak, membaca catatan, atau mempersiapkan diri.
2. Jabat Tangan (atau Salam) yang Terlalu Lemah / Berlebihan
Arti Jabat Tangan
Kesalahan yang Sering Terjadi
- Terlalu Lemah – terkadang, berjabat tangan terlalu lemah dengan HR juga tidak baik karena terlihat seperti enggan atau takut, memberikan kesan minder pada kandidat.
- Terlalu Keras – nah namun, berjabat tangan terlalu keras juga bisa memberikan kesan jelek karena terasa mendominasi dan justru memberikan rasa tidak nyaman bagi HR.
- Tidak Menatap Mata Saat Bersalaman – selain itu, kesalahan kecil karena tidak menatap mata HR saat bersalaman juga akan membuat kesan canggung dan kurang tulus.
Solusi yang Tepat
- Berikan jabat tangan yang tegas tapi tidak menyakitkan supaya terlihat percaya diri.
- Sertai dengan senyum ramah dan kontak mata singkat.
- Jika tidak memungkinkan untuk berjabat tangan, misalnya sedang dalam kondisi tertentu, berikan salam yang hangat dengan gesture tubuh terbuka.
3. Kontak Mata yang Canggung
Mengapa Kontak Mata Penting?
Kesalahan yang Sering Terjadi
- Menghindari Tatapan Mata: menghindari tatapan mata dengan HR akan dianggap bahwa seorang kandidat tidak merasa percaya diri, gugup, atau sedang menyembunyikan sesuatu seperti kebohongan dalam jawabannya.
- Menatap Terlalu Lama: tetapi, menatap HR terlalu lama juga bisa membuat HR akan merasa terintimidasi dan tidak nyaman karena dianggap kurang sopan.
Solusi yang Tepat
- Tatap mata interviewer sekitar 60–70% dari waktu berbicara.
- Sesekali alihkan pandangan ke samping atau ke bawah sebentar agar interaksi lebih natural.
- Latih dengan role play interview bersama teman atau depan cermin.
4. Body Language yang Menutup Diri
Bahasa Tubuh sebagai Cermin Sikap
Contoh Sikap Menutup Diri
- Menyilangkan tangan di dada, karena terlihat defensif atau tidak terbuka.
- Membungkuk terlalu dalam, karena memberi kesan minder oleh kandidat.
- Terlalu banyak gerakan gelisah seperti menggoyang kaki, menggigit/menjilati bibir, ataupun memainkan pena, karena terlihat gugup oleh HR juga kurang berkesan baik.
Solusi yang Tepat
- Duduk dengan postur tegak dan bahu rileks.
- Gunakan gesture tangan sewajarnya untuk menekankan poin pembicaraan.
- Tersenyum di momen yang tepat untuk menunjukkan keramahan.
5. Nada Bicara Monoton / Terlalu Cepat
Dampak Nada Bicara Monoton
- Tidak antusias dengan posisi yang dilamar.
- Tidak meyakinkan meskipun jawaban sebenarnya benar.
Dampak Bicara Terlalu Cepat
- Interviewer akan kesulitan menangkap poin jawabanmu.
- Terlihat gugup dan tidak menguasai materi.
- Terkesan buru-buru dan ingin segera menyelesaikan sesi interview.
Solusi yang Tepat
- Latih intonasi dengan cara membaca keras-keras artikel atau presentasi.
- Gunakan jeda singkat setelah menyampaikan poin penting.
- Rekam suara sendiri untuk mengevaluasi gaya bicara.
6. Lupa Mengucapkan Terima Kasih
- Rasa hormat kepada interviewer yang sudah meluangkan waktu.
- Attitude positif yang mencerminkan profesionalitas.
- Kesadaran bahwa interview adalah kesempatan, bukan kewajiban perusahaan.
Kesalahan yang Sering Terjadi
- Langsung keluar ruangan tanpa menutup percakapan dengan baik.
- Menganggap ucapan terima kasih tidak perlu karena “sudah formalitas”.
Solusi yang Tepat
7. Mengabaikan Etika Digital (HP Bunyi, Notifikasi, atau Cek Gadget)
Kenapa Sangat Mengganggu?
- Tidak menghargai momen.
- Kurang fokus dan profesional.
- Mudah terdistraksi, yang meragukan performa kerja nanti.
Solusi yang Tepat
- Pastikan HP dalam mode silent atau airplane.
- Simpan di tas, bukan di meja interview.
- Fokus penuh pada sesi wawancara, tunjukkan kamu menghargai setiap detiknya.
Kesimpulan
Winston Churchill “Attitude is a little thing that makes a big difference.”

Writer Notes
Notes
Dalam proses rekrutmen, banyak kandidat berfokus pada kualitas jawaban dan pengalaman kerja yang ditawarkan. Namun, sering kali yang luput diperhatikan justru aspek sederhana yang tampak sepele. Padahal, detail kecil inilah yang sering kali menentukan bagaimana interviewer membentuk kesan terhadap seorang kandidat. Melalui artikel ini, penulis ingin menyoroti beberapa sikap kecil yang tanpa disadari mampu memengaruhi keberhasilan interview. Tujuannya bukan sekadar memberikan daftar larangan, tetapi mengajak pembaca untuk memahami makna di balik setiap sikap dan bagaimana hal tersebut mencerminkan profesionalitas. Dengan menyadari pentingnya detail kecil, diharapkan pembaca dapat mempersiapkan diri lebih matang, menjaga sikap dengan tepat, dan meningkatkan peluang tampil sebagai kandidat yang meyakinkan. Karena pada akhirnya, kesuksesan interview bukan hanya tentang “apa yang kita katakan”, tetapi juga “bagaimana kita menunjukkannya”.