'
memahami trust issue

Memahami Trust Issue, Kenali Tanda-Tandanya - Defensive Pessimism

Memahami trust issue - Halo Sobat Dialogika! Pernahkah kamu merasa sulit untuk benar-benar mempercayai seseorang? Atau mungkin kamu sering merasa was-was dan bertanya-tanya apakah orang di sekitarmu benar-benar bisa diandalkan?

  • Key Takeaways
  • Trust Issue
  • Tanda-tanda trust issue
  • Psikolog

Jika ya, mungkin kamu sedang berhadapan dengan yang namanya trust issue. Trust issue bukan sekadar rasa tidak nyaman biasa terhadap orang lain, tapi lebih ke dalam, mengakar dari pengalaman-pengalaman lalu yang meninggalkan luka.

Dalam perjalanan hidup, interaksi dengan orang lain adalah hal yang tidak bisa dihindari. Hubungan yang sehat dan positif sangat penting untuk kesejahteraan emosional kita.

Namun, ada kalanya pengalaman negatif di masa lalu membuat kita sulit untuk mempercayai orang lain lagi. Ini lah yang disebut dengan trust issue.

Memahami trust issue adalah langkah pertama untuk mengatasi masalah ini. Memahami trust issue bukan perkara mudah, tapi yuk, kita coba pelajari bersama!

Kenapa Trust Issue Bisa Terjadi?

Trust issue sering kali berakar dari pengalaman negatif di masa lalu. Mungkin kamu pernah dikhianati, ditinggalkan, atau disakiti oleh orang yang kamu percaya

Pengalaman ini bisa membuat kamu berpikir dua kali sebelum membuka hati lagi kepada orang lain.

Selain itu, lingkungan sosial yang kompetitif dan media sosial yang seringkali menampilkan sisi tidak autentik dari hubungan interpersonal juga dapat memperkuat rasa ketidakpercayaan ini.

Ketidakamanan diri juga berperan. Jika kamu merasa tidak cukup baik, kamu mungkin akan lebih cenderung mengantisipasi penolakan atau pengkhianatan.

Jika kamu memberikan kepercayaanmu kepada orang yang tidak pantas mendapatkannya, kamu sebenarnya memberinya kekuatan untuk menghancurkanmu

Trauma dari pengalaman masa lalu, seperti penyalahgunaan atau kekerasan, juga sangat mempengaruhi cara kamu memandang kepercayaan. Ditambah lagi, kurangnya contoh hubungan yang sehat di masa kecil dapat membuat kamu tidak tahu bagaimana cara mempercayai orang lain.

Memahami kenapa trust issue bisa terjadi adalah langkah pertama untuk mengatasi masalah ini. Dengan mengenali akar penyebabnya, kamu bisa mulai bekerja untuk membangun kembali kepercayaan dalam diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

Tanda-tanda Kamu Mengalami Trust Issue

Mengalami trust issue bisa seperti berjalan di atas kaca pecah; kamu berhati-hati di setiap langkah, takut akan terluka lagi. Kadang, kamu mungkin tidak sadar bahwa kamu memiliki trust issue karena sudah begitu terbiasa dengan perasaan tersebut.

Namun, ada beberapa tanda yang bisa membantu kamu mengenali jika kamu memang mengalami trust issue yaitu:

1. Kesulitan Membuka Diri

Kamu merasa sangat sulit untuk berbagi pikiran, perasaan, atau detail pribadi dengan orang lain, bahkan dengan mereka yang dekat denganmu. Kamu khawatir, jika kamu membuka diri, informasi itu akan digunakan melawanmu.

2. Pemikiran Pesimis tentang Orang Lain

Kamu cenderung mengasumsikan bahwa orang lain memiliki motivasi tersembunyi atau bahwa mereka akan berakhir menyakitimu. Ini membuatmu selalu berada dalam posisi pertahanan dalam hubungan.

3. Perasaan Cemas atau Ketidakamanan dalam Hubungan

Kamu mungkin merasa cemas atau tidak aman dalam hubungan yang seharusnya membuatmu merasa nyaman. Kamu mungkin terus-menerus mempertanyakan kesetiaan dan kejujuran pasangan atau teman, bahkan tanpa alasan yang jelas.

4. Menghindari Hubungan Dekat atau Komitmen

Kamu mungkin menghindari hubungan yang membutuhkan kedekatan emosional atau komitmen. Bagimu, lebih mudah untuk menjaga jarak daripada menghadapi risiko dikhianati atau disakiti lagi.

5. Sulit untuk Memberi dan Menerima Kepercayaan

Kamu mungkin menemukan dirimu sulit untuk mempercayai orang lain, bahkan ketika tidak ada bukti nyata bahwa mereka tidak dapat dipercaya. Sebaliknya, kamu juga mungkin merasa sulit untuk percaya bahwa orang lain bisa mempercayaimu.

6. Reaksi Berlebihan terhadap Kesalahan Kecil

Kesalahan kecil atau kesalahpahaman dalam hubungan bisa memicu reaksi yang tidak proporsional darimu. Ini karena kamu mungkin memaknai kesalahan tersebut sebagai bukti bahwa orang lain tidak dapat dipercaya.

7. Kontrol yang Berlebihan

Dalam upaya untuk melindungi diri sendiri, kamu mungkin mencoba mengontrol lingkungan sosialmu, termasuk orang-orang di dalamnya. Kamu mungkin merasa bahwa dengan cara ini, kamu dapat menghindari kejutan yang tidak menyenangkan atau pengkhianatan.

8. Memiliki Dinding Emosional

Kamu mungkin telah membangun dinding emosional yang tinggi untuk melindungi dirimu dari rasa sakit. Dinding ini membuatmu terisolasi dari orang lain dan sulit untuk benar-benar terhubung pada level yang lebih dalam.

Langkah-langkah Mengatasi Trust Issue

Berikut langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi trust issue:

1. Refleksi Diri

Luangkan waktu untuk merenung dan mengenali perasaanmu sendiri. Kenali pengalaman mana yang menjadi sumber trust issue-mu.

2. Bicara dengan Orang yang Dipercaya

Membuka diri kepada seseorang yang kamu percaya bisa menjadi langkah awal yang baik untuk membangun kembali kemampuanmu untuk mempercayai orang lain

3. Pelajari untuk Memaafkan

Memahami dan memaafkan bukan berarti kamu lupa atau mengabaikan apa yang terjadi, tapi lebih kepada melepaskan beban emosi yang menghambatmu.

4. Berikan Kesempatan

Cobalah untuk perlahan memberikan kesempatan kepada orang lain, meskipun ini terasa sulit. Memulai dari hubungan yang kurang berisiko dapat membantu.

5. Pertimbangkan Bantuan Profesional

Jika trust issue-mu sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, tidak ada salahnya mencari bantuan dari konselor atau psikolog.

Penutup

Memahami trust issue memang bukan perkara yang mudah. Ini adalah perjalanan yang membutuhkan waktu, kesabaran, dan terkadang, bantuan dari orang lain.

Namun, mengakui bahwa kamu mungkin memiliki trust issue adalah langkah pertama yang berani menuju pemulihan dan pembentukan hubungan yang lebih sehat dan bermakna.

Ingatlah bahwa kamu tidak sendirian. Banyak orang berjuang dengan masalah kepercayaan dan berhasil menemukan jalan keluar. Dengan kesediaan untuk menghadapi dan bekerja melalui perasaanmu, kamu juga bisa membangun kembali kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain.

Ini mungkin memerlukan waktu dan usaha, tapi hasil akhirnya - hubungan yang lebih kuat dan lebih memuaskan - pasti layak untuk diperjuangkan.

Jangan ragu untuk mencari dukungan profesional jika kamu merasa terlalu sulit untuk mengatasi trust issue sendirian. Psikolog, terapis, atau konselor dapat memberikan panduan, strategi, dan dukungan yang kamu butuhkan untuk mengatasi rintangan ini.

Mari kita ambil langkah pertama hari ini, menuju masa depan di mana kepercayaan bukan lagi sebuah halangan, tapi jembatan yang menghubungkan kita dengan orang-orang yang kita cintai.

memahami trust issue

Fisalma Fadhia

People who managed to take advantage of the mistakes that she did, and will try again to perform in a different way.

memahami trust issue

Radhityo

Carpe diem, quam minimum credula postero - Seize the day, put very little trust in the future.

Writer Notes

memahami trust issue
Fisalma Fadhia Notes

Trust issue muncul dari pengalaman negatif dan dapat mempengaruhi hubungan interpersonal serta kesehatan mental. Strategi untuk mengatasi masalah ini, yaitu refleksi diri, pembicaraan terbuka, penerimaan, dan mencari bantuan profesional. Selain itu, kamu juga dapat menerapkan Defensive Pessimism. Strategi dimana individu menetapkan ekspektasi rendah dan memvisualisasikan hasil negatif untuk mengelola kecemasan dan membantu dalam persiapan

Asking About Us

Jika kamu penasaran mengenai program, kelas, in house, hingga internship dan career di Dialogika silahkan masukkan pertanyaan dibawah ini