Bohong Demi Gengsi

Bohong Demi Gengsi - Lying is a matter of age

Bohong Demi Gengsi - Hei, para sobat Dialogi! Pernah denger cerita soal seseorang yang berubah total demi sebuah 'gengsi'?

Kadang ada loh yang rela merubah selera musik, gaya berpakaian, hingga tempat nongkrong cuma buat diterima di sebuah geng atau biar tampak keren di depan teman-teman.

Ada cerita nih, yang mungkin bakal bikin kalian geleng-geleng kepala.

Tau gak sih ada orang yang sampe berubah 180 derajat gara-gara pengen dibilang 'up to date'?

Gue pernah liat, ada yang awalnya anti banget sama K-drama, eh, gara-gara teman-temannya semua nonton, dia pun ngikut. Terus, ada juga lho yang dulu paling demen pakai outfit kasual dan simpel, tiba-tiba sekarang selalu pake outfit super glamor yang keliatannya siap buat red carpet, padahal cuma buat ke minimarket seberang rumah!

Oh iya, jangan lupa sama temen yang dulu selalu ajak nongkrong di angkringan, sekarang dia malah jadi langganan kafe rooftop yang harganya bikin dompet nangis.

Semua ini kenapa?

Ya, supaya dibilang 'gaul', biar diterima di kelompok tertentu, atau mungkin cuma biar postingannya banyak yang kasih hati di Instagram.

Gila ya, gengsi itu bisa bikin orang sampe rela berubah total!

FUN FACT

Bohong Demi Gengsi

Bohong Demi Gengsi

Eits, tapi sebelum kita lanjut, nih gue punya fakta menarik buat kalian. Tahu ga si kalian kalau kita udah berbohong sejak bayi? Beneran deh ga bohong!

Mungkin di usia enam bulan kita udah mulai 'main mata' buat dapetin perhatian.

Trus, pas umur 2-3 tahun, kita jadi juara berbohong buat nutupin kesalahan.

Contohnya, "Siapa yang ngambil permen itu?" Eh, kita jawab, "Hantu!" Lucu sih, tapi gak masuk akal banget kan?

Tapi, di umur 4 tahun, cerita bohong kita makin rapi.

Nah, pas udah 7-8 tahun, kita udah bisa bikin cerita bohong yang bikin orang lain percaya lho!

Terus, kebiasaan ini kayaknya kita bawa terus sampai dewasa. Jadi, makin tua kita, makin jago deh kita berbohong!

Sekarang, buat kalian yang di rentang umur 13-17 tahun, denger nih! 59% dari kita sering berbohong 1-5x sehari dan ada 15% yang bisa bohong lebih dari 5x sehari.

Wow, angka yang lumayan besar ya!

Tapi, yang jadi pertanyaan, kenapa sih kita merasa harus berbohong, terutama demi sebuah gengsi?

"Too many people spend money they haven't earned, to buy things they don't want, to impress people they don't like."

Will Rogers

Alasan Berbohong Menjadi Senjata Utama

  1. 1. Ketakutan Tak Diterima

    Bohong Demi Gengsi

    Bohong Demi Gengsi

    Manusia adalah makhluk sosial. Kita memiliki keinginan alami untuk diterima dan diakui oleh kelompok atau masyarakat.

    Takut dijauhi atau dikucilkan, seseorang mungkin berbohong untuk memfiturkan diri ke dalam standar tertentu yang diterima oleh lingkungannya.

  1. 2. Pengaruh Media Sosial

    Era digital membuat kita terus-menerus terpapar dengan kehidupan orang lain.

    Banyak orang merasa perlu 'menyamai' apa yang mereka lihat di media sosial agar tidak merasa ketinggalan atau 'kalah'.

    Hasilnya, ada kecenderungan untuk membesar-besarkan kisah atau pengalaman agar tampak sebanding dengan apa yang dilihat di timeline.

  1. 3. Pengaruh Lingkungan

    Lingkungan sekitar, terutama teman sebaya, bisa memberi tekanan tertentu. Jika lingkungan menghargai hal-hal tertentu sebagai tanda kesuksesan atau popularitas, seseorang mungkin merasa perlu berbohong untuk memenuhi ekspektasi tersebut.

  1. 4. Kurang Percaya Diri

    Bohong Demi Gengsi

    Bohong Demi Gengsi

    Ketidakpercayaan diri bisa mendorong seseorang untuk berbohong demi gengsi.

    Mereka mungkin merasa kehidupan atau pencapaian mereka tidak 'cukup bagus', sehingga mereka memutuskan untuk menambah-nambah atau merubah cerita.

  1. 5. Desakan untuk Sukses

    Dalam masyarakat yang kompetitif, sukses sering diukur dengan materi, status, atau pencapaian tertentu. Untuk memenuhi standar ini, seseorang mungkin berbohong tentang pendapatan, pekerjaan, atau hal lain yang dianggap sebagai indikator kesuksesan.

    Intinya, berbohong demi gengsi seringkali berasal dari tekanan eksternal dan internal untuk memenuhi standar atau ekspektasi tertentu.

    Penting untuk mengenali alasan di balik tindakan ini agar kita bisa lebih menerima diri sendiri dan hidup dengan lebih otentik.

    Tapi, pernah gak kalian mikir apa dampak dari kebohongan yang kita lakukan terus menerus hanya demi gengsi?

    "Many a man's reputation would not know his character if they met on the street."

    Elbert Hubbard

Dampak Kebohongan yang Berlarut-larut

  1. 1. Kehilangan Jati Diri

    Bohong Demi Gengsi

    Bohong Demi Gengsi

    Jika terus-terusan berbohong demi gengsi, kita bisa lupa siapa diri kita sebenarnya.

    Lama-lama, kita jadi gak tau lagi mana yang asli dan mana yang palsu dari diri kita sendiri.

  1. 2. Stres dan Kecemasan

    Pernah ngerasa deg-degan setiap kali ketemu teman karena takut bohong kita ketahuan?

    Nah, itulah stres dan kecemasan yang ditimbulkan oleh kebohongan yang kita buat.

  1. 3. Hubungan Jadi Retak

    Bohong Demi Gengsi

    Bohong Demi Gengsi

    Kalo teman-teman atau keluarga kita ngedapetin kita bohong, mereka bisa jadi kecewa dan gak percaya lagi sama kita.

    Bayangin aja, gimana rasanya punya hubungan yang penuh curiga dan ketidakpercayaan?

  1. 4. Terjebak dalam Siklus Bohong

    Satu kebohongan bisa memicu kebohongan lain untuk menutupi kebohongan pertama. Lama-lama kita jadi terjebak dalam siklus bohong yang gak ada habisnya.

  1. 5. Rasa Bersalah

    Di dalam hati kecil kita, pasti ada rasa bersalah yang menghantui setiap kali kita berbohong. Rasa ini bisa jadi beban pikiran yang mengganggu keseharian kita.

  1. 6. Kehilangan Peluang

    Misalnya, kita bohong tentang skill atau pengalaman kerja demi gengsi. Bisa-bisa kita dapetin pekerjaan atau tugas yang gak sesuai kemampuan.

    Akhirnya? Kita bisa gagal dan kehilangan peluang yang seharusnya bagus buat kita.

    Jadi... apasih solusinya?

    Bohong Demi Gengsi

    Bohong Demi Gengsi

    Jadi diri sendiri aja!

    Gak perlu bohong demi sebuah gengsi yang muncul sementara.

    Jadi diri sendiri itu jauh lebih asik dan keren kok. Dan yang paling penting, kita gak akan merasa tertekan atau terjebak dalam jaringan kebohongan sendiri.

    Ingat, gengsi sebentar bisa, tapi jangan sampai hilang jati diri! Stay real, sobat!

Maya Alif Bunga Marshanda

Maya Alif Bunga Marshanda


Life must go on. Get out of comfort zone and do what you've been worried about all this time

Rama Anindya

Rama Anindya


There is nothing outside of yourself that can ever enable you to get better, stronger, richer, quicker, or smarter. Everything is within.

Pay Us By Leaving

Your Rating

Support semangat penulis dengan memberikan komentar dan masukan plus komentarmu akan kami masukkan ke website ini dalam bentuk anonimus