
Manfaat Menguasai Public Speaking Sebelum Umur 30an
Manfaat Menguasai Public Speaking - Persuasi adalah seni mempengaruhi orang lain untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Keterampilan ini adalah soft skill umum seperti yang sering dijumpai di tempat kerja dan dunia pemasaran.
Namun, tidak hanya itu, persuasi juga memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan kita sehari-hari.
Sebelum kita masuk lebih jauh ke dalam manfaat menguasai persuasi, mari kita pahami dulu apa itu komunikasi persuasif.
Pengertian komunikasi persuasif adalah proses di mana seseorang atau sekelompok orang menggunakan pesan untuk mempengaruhi sikap, keyakinan, atau perilaku orang lain.
Menurut Cicero, seorang orator dan filsuf Romawi kuno, ada tiga elemen penting dalam persuasi: etos (kredibilitas), pathos (emosi), dan logos (logika dan penalaran).
Etos mengacu pada kredibilitas atau kepercayaan pembicara.
Orang lebih cenderung dipengaruhi oleh mereka yang mereka percayai dan merasa aman.
Pathos melibatkan penggunaan emosi untuk mempengaruhi pendengar.
"Persuasi sering kali lebih efektif daripada kekerasan "
Aesop - Greek Fabulist
Logos, di sisi lain, melibatkan penggunaan argumen yang logis dan berdasar untuk meyakinkan orang lain.
Jika disimpulkan, kita dapat mengatakan bahwa persuasi melibatkan beberapa elemen seperti logika dan penalaran, emosi, dan kredibilitas.
Namun, selain itu, komunikasi yang baik dan pemahaman tentang dinamika komunikasi dan perilaku komunikannya juga penting dalam proses persuasi.
Manfaat Menguasai Persuasi
Menguasai persuasi memiliki banyak manfaat, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat Anda alami secara langsung jika Anda menguasai keterampilan ini:
- Meningkatkan Kredibilitas: Orang yang pandai dalam persuasi sering dilihat sebagai pemimpin dan serba tahu. Mereka dianggap sebagai orang yang dapat dipercaya dan dihormati oleh orang lain. Ini adalah timbal balik dari kredibilitas yang mereka bangun melalui komunikasi persuasif mereka.
- Meningkatkan Kemampuan Negosiasi: Menguasai persuasi juga dapat membantu Anda menjadi negosiator yang lebih baik. Saat berbicara dengan orang lain, Anda akan mampu merumuskan argumen yang lebih kuat dan meyakinkan. Dengan begitu, Anda akan memiliki kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan saat berada dalam situasi negosiasi dan debat.
- Mendorong Orang untuk Bertindak: Persuasi dapat digunakan untuk mendorong orang lain untuk bertindak dalam cara tertentu. Misalnya, di tempat kerja, Anda dapat menggunakan persuasi untuk mendorong anggota tim Anda untuk bekerja dengan baik dan meningkatkan produktivitas. Anda juga dapat menggunakan persuasi untuk meyakinkan orang lain tentang suatu ide atau gagasan yang ingin dibuktikan.
- Memperkuat Hubungan: Dengan menguasai persuasi, Anda dapat memperkuat hubungan Anda dengan orang lain. Ini karena Anda akan mampu untuk berkomunikasi dengan lebih efektif dan memahami sudut pandang orang lain, sehingga meningkatkan rasa pengertian dan rasa aman dalam hubungan Anda.
- Membangun Dampak Positif: Seseorang yang menguasai persuasi memiliki kekuatan untuk membawa perubahan positif di sekeliling mereka. Mereka dapat mempengaruhi orang lain untuk membuat pilihan yang lebih baik dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan yang positif.
Teori Komunikasi Persuasif
Untuk lebih memahami manfaat menguasai persuasi, penting untuk memahami beberapa teori komunikasi persuasif.
Beberapa teori ini mencakup Teori Sosial Kognitif, Teori Belajar Sosial, dan Teori Persuasi Elaboration Likelihood Model (ELM).
Teori Sosial Kognitif, yang dikembangkan oleh Albert Bandura, berpendapat bahwa orang belajar dari satu sama lain melalui observasi, imitasi, dan pembelajaran sosial.
Dalam konteks persuasi, ini berarti bahwa orang dapat belajar bagaimana untuk menjadi lebih persuasif dengan mengamati orang lain yang berhasil dalam melakukan persuasi.
Teori Belajar Sosial, yang dikembangkan oleh B.F. Skinner, berpendapat bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh konsekuensi dari perilaku tersebut.
Dalam konteks persuasi, ini berarti bahwa jika seseorang mendapat umpan balik positif dari usaha persuasinya, mereka akan lebih cenderung untuk menggunakan teknik persuasi tersebut di masa depan.
ELM, yang dikembangkan oleh Richard E. Petty dan John Cacioppo, mengusulkan dua rute persuasi: rute sentral dan rute perifer.
Rute sentral melibatkan pemikiran yang cermat dan penalaran logis, sementara rute perifer melibatkan pengaruh faktor-faktor non-substansial seperti daya tarik fisik atau popularitas seseorang.
Dengan memahami teori-teori ini, kita dapat lebih memahami bagaimana proses persuasi bekerja dan bagaimana kita dapat menjadi lebih efektif dalam melakukan persuasi.
Menguasai Persuasi dalam Dunia Pemasaran
Dalam dunia pemasaran, menguasai persuasi sangat penting.
Marketer yang sukses adalah mereka yang mampu meyakinkan orang lain untuk membeli produk atau layanan mereka.
Mereka harus dapat menunjukkan nilai dan manfaat dari produk atau layanan mereka, dan meyakinkan konsumen bahwa mereka adalah pilihan terbaik.
Salah satu cara marketer dapat menggunakan persuasi adalah melalui cerita atau storytelling. Cerita dapat menjadi alat yang kuat untuk menghubungkan dengan audiens dan mempengaruhi emosi mereka.
Misalnya, sebuah merek pakaian bisa menceritakan kisah tentang bagaimana mereka menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dalam produk mereka, yang bisa meresonansi dengan konsumen yang peduli tentang isu lingkungan.
Kesimpulan
Jika disimpulkan, menguasai persuasi dapat memiliki banyak manfaat, dari meningkatkan kredibilitas dan kemampuan negosiasi, hingga memperkuat hubungan dan membawa perubahan positif.
Dan sementara persuasi bisa menjadi alat yang kuat, penting juga untuk selalu menggunakan persuasi dengan cara yang etis dan menghargai hak dan kebebasan orang lain.
Dengan menguasai persuasi, kita dapat lebih efektif dalam berkomunikasi, baik di tempat kerja, dalam dunia pemasaran, atau dalam kehidupan sehari-hari kita.
Selain itu, kita juga dapat lebih memahami bagaimana orang lain berpikir dan bertindak, dan bagaimana kita dapat mempengaruhi sikap dan perilaku mereka.
Dalam perjalanan untuk menguasai persuasi, penting untuk selalu belajar dan terus mengasah keterampilan kita. Ingatlah kata-kata bijak dari Cicero, "Siapa yang memiliki otoritas untuk mengajar, juga memiliki tugas untuk belajar." Dan dengan begitu, kita dapat terus bertumbuh dan berkembang sebagai komunikator yang efektif dan berpengaruh.
Baca juga artikel lainnya yang membahas tentang topik serupa.
Semoga dengan memahami manfaat menguasai persuasi, Anda dapat mengaplikasikannya di berbagai aspek dalam kehidupan dan merasakan manfaatnya secara langsung.
Ingatlah, persuasi bukanlah tentang menang atau kalah, tetapi tentang mencapai pemahaman bersama dan menemukan solusi yang paling efektif untuk semua pihak yang terlibat.
Referensi
1. Cialdini, R. B. (2001). Influence: Science and Practice (4th ed.). New York: HarperCollins.
2. Perloff, R. M. (2003). The Dynamics of Persuasion: Communication and Attitudes in the 21st Century (2nd ed.). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum.
3. Poisson, E. (2005). The Power of Persuasion: How We're Bought and Sold. New Jersey: John Wiley & Sons.
4. Dan dan Poisson (2009). The Art of Persuasion: How to Influence People and Get What You Want. London: Vermilion.
5. Bandura, A. (1986). Social Foundations of Thought and Action: A Social Cognitive Theory. New Jersey:
Writer Notes
Notes
Semoga artikel blog ini bermanfaat 🙏🙏🙏