admin@dialogika.co +62 851 6299 2597
Personal Branding, Kesalahan Dalam Personal Branding

Gen 20-an, Jangan Sampai Personal Branding Kamu Gak Berkembang! Hindari 4 Kesalahan Berikut Ini

Personal Branding -  Usia 20-an sering kali disebut sebagai masa emas. Masa eksplorasi, pencarian jati diri, dan membangun fondasi untuk masa depan. Di fase ini, banyak dari kita mulai menyadari pentingnya membentuk citra diri yang kuat. Bukan hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia digital. Di sinilah personal branding memainkan peran penting.

Namun sayangnya, banyak yang merasa stuck. Padahal udah mulai bikin konten, udah aktif di media sosial, bahkan udah konsisten tampil. Tapi hasilnya masih belum kelihatan. Bisa jadi, tanpa sadar kamu melakukan kesalahan yang justru menghambat perkembangan personal branding-mu.

  • Key Takeaways
  • Cara membangun personal branding
  • Personal branding diri sendiri
  • Personal branding
  • Tips personal branding
  • Apa itu personal branding

Kenapa Personal Branding Itu Penting di Usia 20-an?

Sebelum masuk ke dalam pembahasan kesalahan-kesalahan dalam membangun personal branding, mari kita pahami terlebih dahulu mengapa personal branding itu penting di usia 20-an. Usia 20-an adalah masa peralihan yang sangat penting dalam hidup, di mana kamu mulai memikirkan tujuan karier, relasi sosial, dan bagaimana kamu ingin dikenang di masa depan.

Di era digital yang semakin berkembang, personal branding bukan hanya sekadar cara untuk tampil menarik di media sosial, tetapi juga merupakan alat untuk membuka peluang di dunia profesional. Dengan membangun personal branding yang baik, kamu bisa membedakan diri dari orang lain yang mungkin memiliki kemampuan dan keahlian serupa.

Personal branding memberikan kamu suara untuk mengomunikasikan siapa dirimu, apa yang kamu perjuangkan, dan bagaimana kamu memberikan nilai lebih kepada orang lain. Membangun personal branding yang kuat sejak usia muda akan mempermudah perjalanan kariermu. Kamu bisa lebih mudah dikenal, dipercaya, dan diingat oleh orang lain, baik itu oleh klien, calon atasan, atau bahkan rekan-rekan seprofesi.

4 Kesalahan Dalam Membangun Personal Branding

1. Meniru 100% Orang Lain

Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh banyak orang, terutama di usia 20-an, adalah meniru 100% orang lain yang sudah dianggap sukses dalam bidang personal branding. Memang sah-sah saja untuk terinspirasi oleh orang yang sudah berhasil, namun meniru gaya, konten, hingga cara berkomunikasi mereka bisa membuat kamu kehilangan identitas diri.


Misalnya, kamu mungkin terinspirasi oleh influencer atau public figure yang sudah memiliki personal branding yang kuat dan sukses. Lalu, kamu mencoba meniru gaya mereka, mulai dari cara berbicara, tampilan visual, hingga konten yang mereka bagikan. Namun, hal ini justru bisa membuat kamu terlihat seperti “versi KW” dari mereka. Kamu mungkin akan kehilangan keunikanmu yang membuatmu berbeda dengan orang lain.

Solusi : Ingat, personal branding adalah tentang menunjukkan versi terbaik dari dirimu sendiri, bukan menjadi orang lain. Tiru strategi mereka jika perlu, tetapi jangan meniru sepenuhnya. Temukan ciri khasmu sendiri yang dapat membedakanmu dari orang lain. Apa keunikanmu? Apa nilai yang ingin kamu bagikan kepada dunia? Itu yang harus kamu tonjolkan dalam setiap postingan atau interaksi kamu.

2. Fokus Estetika, Lupa Makna

Kesalahan kedua adalah terlalu fokus pada estetika dan visual yang menarik tanpa memperhatikan makna di balik konten yang kamu buat. Memang penting untuk memiliki feed yang rapi dan menarik di media sosial, tetapi jika feed tersebut hanya berisi gambar tanpa ada cerita atau pesan yang mendalam, maka personal branding kamu akan terasa kosong.


Seringkali, orang menghabiskan banyak waktu untuk memilih warna tema yang tepat, menata foto, dan mencari filter yang pas. Padahal, ini adalah aspek yang penting tetapi tidak cukup untuk membangun personal branding yang kuat. Kamu perlu menambahkan makna dan cerita dalam setiap konten yang kamu buat.


Solusi: Fokuslah pada konten yang bercerita. Ceritakan perjalanan hidupmu, nilai-nilai yang kamu pegang, atau pengalaman yang relevan dengan audiensmu. Dengan begitu, personal branding kamu tidak hanya sekadar tampilan visual, tetapi juga memiliki kedalaman yang membuat orang tertarik dan merasa terhubung denganmu.

Misalnya, jika kamu seorang mahasiswa yang ingin membangun personal branding di bidang pendidikan, jangan hanya memposting gambar buku atau kegiatan belajar, tetapi ceritakan pengalaman belajar yang menginspirasi dan tantangan yang kamu hadapi. Ini akan membuat orang lebih tertarik dan merasa lebih terhubung dengan perjalananmu.

3. Gonta-Ganti Persona

Kesalahan ketiga yang sering terjadi adalah terlalu sering gonta-ganti persona. Di usia 20-an, kamu mungkin sedang dalam fase eksplorasi dan mencoba berbagai hal baru, tetapi jika kamu terlalu sering berubah-ubah dalam menampilkan persona di depan publik, hal ini bisa membuat audiens bingung mengenai siapa dirimu sebenarnya.


Mungkin hari ini kamu tampil sebagai motivator, besok kamu jadi seorang pelawak, dan lusa kamu menjadi seorang pebisnis. Meskipun kamu berhak untuk mengekspresikan banyak sisi dirimu, terlalu sering gonta-ganti persona bisa membuat audiens sulit mengenali identitasmu. Personal branding yang kuat membutuhkan konsistensi, terutama dalam cara berkomunikasi dan citra yang kamu bangun.


Solusi: Pilih satu atau dua persona yang ingin kamu tampilkan dan tetap konsisten dalam menonjolkannya. Kamu tetap bisa mengekspresikan berbagai sisi diri, tetapi pastikan ada kesatuan yang terjalin dalam seluruh narasi yang kamu bangun. Misalnya, kamu bisa menjadi seorang motivator yang juga memiliki sisi humor, tetapi tetap fokus pada pesan yang ingin kamu sampaikan, yaitu inspirasi dan semangat positif.

4. Nunggu "Siap" Terus          

Kesalahan terakhir yang sering terjadi adalah menunda-nunda untuk memulai personal branding dengan alasan belum “siap”. Ini adalah masalah umum yang sering dialami oleh banyak orang, terutama mereka yang baru memulai. Mereka merasa belum cukup berpengalaman, belum memiliki cukup portofolio, atau merasa kurang percaya diri. Namun, kenyataannya, tidak ada momen yang sempurna untuk memulai.

Terlalu banyak menunggu untuk menjadi "siap" hanya akan membuat kamu terus stagnan dan tidak pernah berkembang. Sementara itu, orang lain yang sudah mulai akan terus melangkah maju.

Solusi: Mulai aja! Tidak ada yang namanya "siap banget" sebelum memulai. Proses belajar dan pengembangan diri akan terjadi seiring dengan perjalanan waktu. Jadi, jangan takut untuk mulai, meskipun kamu merasa belum sepenuhnya siap. Setiap langkah kecil yang kamu ambil adalah kesempatan untuk berkembang dan memperbaiki diri.

Menawar, negosiasi, murah

Tanya Aja Dulu

Susah dan Gugup Ngomong di Depan Umum? Konsul Aja Dulu

Tanya Admin

Penutup

Membangun personal branding yang kuat di usia 20-an memang membutuhkan waktu dan usaha, namun menghindari empat kesalahan besar di atas bisa membantu kamu mempercepat prosesnya. Ingat, personal branding bukan tentang menjadi orang lain atau sekadar menampilkan citra sempurna. Ini adalah tentang menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri, menunjukkan siapa kamu sebenarnya, dan membagikan nilai-nilai yang kamu yakini kepada dunia.


Jadi, mulai sekarang, hindari untuk meniru orang lain secara berlebihan, fokuslah pada makna dalam setiap konten yang kamu buat, konsisten dalam menampilkan diri, dan jangan menunggu sampai "siap" baru mulai. Bangun personal branding kamu dari sekarang dan biarkan orang lain melihat siapa dirimu yang sebenarnya!


   
Gambar kak Puti Cinta Novtazulfa

Puti Cinta Novtazulfa

own your voice

Writer Notes

Notes

Merintis personal branding bukan sekadar soal tampil menarik di depan publik, tapi tentang membangun kredibilitas yang lahir dari kejujuran dan konsistensi. Ini bukan proses yang bisa dicapai dalam semalam. Dibutuhkan waktu, keberanian untuk mengenal diri lebih dalam, dan komitmen untuk terus berkembang. Setiap konten yang kamu bagikan, setiap pesan yang kamu sampaikan, itu adalah bagian dari narasi besar tentang siapa dirimu. Jangan takut jika perjalananmu terlihat berbeda. Personal branding yang kuat bukan tentang menyesuaikan diri dengan ekspektasi orang lain, melainkan tentang menghadirkan nilai yang ada dari dalam diri. Teruslah melangkah, dan biarkan dunia mengenal dirimu yang sebenarnya.

Komentar