'
Mengatur Mimpi dengan Mendengarkan Audiobook

Mengatur Mimpi dengan Mendengarkan Audiobook Sebelum Tidur. Tertarik Untuk Mencoba?

Mengatur Mimpi dengan Mendengarkan Audiobook - Audiobook atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan buku audio merupakan rekaman teks dari buku atau tulisan lainnya yang dibacakan oleh seseorang atau sekelompok orang.

Awalnya audiobook dibuat untuk membantu penyandang disabilitas, seperti tunanetra dan tunadaksa.

Tetapi seiring berjalannya waktu, audiobook juga dinikmati oleh masyarakat umum.

Audiobook dapat membantu kita untuk memahami isi buku tanpa membacanya.

Mendengarkan audiobook tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan ‘listening’ seseorang.

  • Key Takeaways
  • Audiobook : rekaman teks dari yang dibacakan oleh seseorang atau sekelompok orang.
  • Mendengarkan : audiobook dapat meningkatkan kemampuan listening.
  • Mimpi : yang kamu alami dapat diatur sesuai audiobook yang kamu dengarkan.
  • And a fifth one

Namun, ternyata mendengarkan audiobook sebelum tidur dapat membuatmu mengatur mimpi, lho!

Mendengarkan audiobook sebelum tidur, terbukti dapat memengaruhi aktivitas otak seseorang ketika ia tertidur.

Mendengarkan audiobook sebelum tidur juga dapat membantu kita untuk mengatasi permasalahan mental tertentu dengan menjadikan pemrosesan ingatan saat tidur sebagai targetnya.

Ketika seseorang tertidur, secara spontan otak akan memutar atau mengaktifkan kembali pola aktivitas elektrik yang berhubungan dengan pembelajaran untuk meneruskan informasi baru ke tempat penyimpanan memori jangka panjang di otak.

Untuk mendukung pernyataan tersebut, Deniz Kumral dari Universitas Freiburg, Jerman, dan rekannya meminta 20 orang untuk mendengarkan empat audiobooks dengan judul yang berbeda sebelum mereka tidur.

XXXKEYWORD

Tanya Aja Dulu

Susah dan Gugup Ngomong di Depan Umum? Konsul Aja Dulu

Tanya Admin

Termasuk The Mystery of the Blue Train karya Agatha Christie dan Inkheart karya Cornelia Funke.

Setelah 90 menit, mereka akan dibangunkan untuk menceritakan mimpi mereka.

Melalui mimpi yang mereka ingat, peneliti dapat mengidentifikasi judul audiobook yang mereka dengarkan berdasarkan cerita mimpi.

Kumral dan kawan-kawannya juga merekam menggunakan EEG (Electroencephalography), sebuah alat untuk mengidentifikasi rekaman aktivitas listrik pada otak.

Melalui rekaman ini diketahui bahwa pola gelombang yang ditimbulkan saat kondisi tidur sampai bermimpi atau yang disebut dengan Rapid Eye Movement (REM) yang dihasilkan oleh orang-orang yang mendengarkan audiobook yang sama memiliki pola serupa.

Sedangkan, mereka yang mendengarkan audiobook yang berbeda memiliki pola yang berbeda.

Hal ini membuktikan bahwa aktivitas ‘mendengarkan’ dapat memengaruhi aktivitas otak.

Analisis menggunakan EEG menunjukkan bahwa aktivitas otak selama tidur mengandung informasi yang berhubungan dengan audiobook yang didengarkan.

Analisis lebih jauh mengenai pola gelombang pada otak menyatakan bahwa gelombang beta yang tinggi (antara 18 hz-30 hz) memiliki pengaruh besar terkait dengan ingatan seseorang terhadap isi audiobook yang mereka dengarkan.

In sleep, fantasy takes the form of dreams. But, in waking life, too, we continue to dream beneath the threshold of consciousness, especially when under the influence of repressed or other unconscious complexes.

Gelombang beta ini dihasilkan saat seseorang melakukan kegiatan sehari hari dalam kondisi terjaga penuh dan pikiran stabil.

Menurut para peneliti, kesimpulan dari hasil eksperimen di atas adalah bahwa kegiatan sehari-hari dapat memengaruhi aktivitas neural dan membentuk isi mimpi melalui reaktivasi ingatan.

Mimpi memang memiliki tujuan tersendiri dalam pembentukan memori, namun mimpi juga bisa menjadi hasil dari pemrosesan memori.

Kumral menyatakan bahwa kegiatan yang dilakukan di siang hari jarang terproyeksi dalam mimpi, namun sebagian besar termodifikasi dalam konteks yang berbeda.

Hal ini sesuai dengan gagasan bahwa reaktivasi mimpi berhubungan dengan penguatan memori dimana pengalaman baru terintegrasi dengan pengetahuan yang sudah ada.

Kumral berharap penelitian yang mereka lakukan ini dapat mendasari penelitian lanjutan yang dapat diaplikasikan dalam bidang medis.

Sehingga dapat bermanfaat bagi orang-orang dengan kondisi psikologis atau psikiatris tertentu untuk meningkatkan pemrosesan memori atau menangani gangguan mimpi saat tidur.

Ia juga berharap hasil penelitian ini dapat berpotensi untuk mendorong kesejahteraan kognitif dan emosional.

Jadi, apakah kamu tertarik untuk mencobanya?

kesimpulan

Mendengarkan audiobook sebelum tidur berpotensi dapat memengaruhi aktivitas otak dan isi mimpi seseorang.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang yang mendengarkan audiobook yang sama memiliki pola gelombang otak yang serupa, khususnya gelombang beta tinggi yang terkait dengan ingatan.

Sebagai peneliti, Deniz Kumral berharap eksperimen yang dilakukannya dapat membuka peluang untuk aplikasi medis.

Terutama dalam meningkatkan pemrosesan memori atau mengatasi gangguan mimpi saat tidur.

Selain itu, diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan metode-metode baru dalam bidang medis, sekaligus meningkatkan kesejahteraan kognitif dan emosional.

Kesimpulannya, mendengarkan audiobook sebelum tidur tidak hanya dapat meningkatkan pengalaman mendengarkan dan aktivitas otak tetapi juga memiliki potensi dampak positif pada kesejahteraan mental.

Mengatur Mimpi dengan Mendengarkan Audiobook

Zahra Azka Alfathan

In moments of uncertainty, embrace the unknown with unwavering determination. When in doubt, remember: flat out. Accelerate without hesitation—because in the face of uncertainty, full throttle is the way forward

Mengatur Mimpi dengan Mendengarkan Audiobook

Ahmad Fajar

The best love is the kind that awakens the soul; that makes us reach for more, that plants the fire in our hearts and brings peace to our minds. That's what I hope to give you forever

Writer Notes

Mengatur Mimpi dengan Mendengarkan Audiobook
Zahra Azka Alfathan Notes

Meskipun belum tentu berhasil, namun cara ini sangat menarik untuk dicoba. Bayangkan betapa menyenangkannya jika kamu bisa masuk ke dalam cerita yang kamu dengarkan meski hanya dalam mimpi. Kalaupun tidak berhasil, setidaknya mendengarkan audiobook sebelum tidur dapat membantu kita tidur lebih nyenyak.

Asking About Us

Jika kamu penasaran mengenai program, kelas, in house, hingga internship dan career di Dialogika silahkan masukkan pertanyaan dibawah ini